Dangdut Koplo yang menggunakan bahasa Jawa yang menyerempet-nyerempet bahasa Indonesia sebagai lirik lagu, pada saat ini sedang booming. Muncul kemudian 2 biduan terpopuler Dangdut Koplo. Via Vallen dan Nella Kharisma.
Lepas dari ulasan kualitas vocal, fan, dan award yang diraih keduanya, Via Vallen dan Nella Kharisma mampu menghadirkan bahasa Jawa sebagai bahasa kebanggaan kembali. Padahal sebelumnya bahasa Jawa telah dianggap sebagai bahasa ‘kelas dua’. Berkat mereka, bahasa Jawa kini lebih diterima generasi muda Indonesia.
Namun terkait bahasa Jawa yang digunakan keduanya, keduanya ternyata memiliki kefasihan yang berbeda. Untuk mengetahui kefasihan keduanya, saya menggunakan metode penelitian atas lagu yang sama-sama mereka nyanyikan. Beruntung lagi, jika keduanya berasal dari Jawa Timur sehingga perbandingan masalah dialek keduanya menjadi kurang diperlukan.
Dan tentu saja, kefasihan tersebut harus dilihat oleh penutur bahasa Jawa yang biasa menggunakan bahasa tersebut. Di sini saya sangat beruntung, sebab saya adalah penutur bahasa Jawa sekaligus orang yang pernah belajar studi Jawa secara intensif, sehingga dapat diyakinkan cukup memadahi untuk melakukan cek kefasihan tersebut.
Tabel Kefasihan Lirik Jawa Via Vallen Vs Nella Kharisma
Dari 10 sample lagu yang sama-sama dinyanyikan keduanya, berikut tingkat kefasihan antara keduanya.
Perbandingan Bahasa Jawa Nella Kharisma dan Via Vallen
Dari perbandingan sepuluh lagu tersebut, Nella Kharisma sangat fasih dalam melantunkan lirik berbahasa Jawa dari pada Via Vallen. Demikian fasihnya, sehingga pengucapan kata trĕsno demikian standar. Kefasihan ini tentu sangat menarik sebab usia Nella Kharisma lebih muda dari Via Vallen.
Via Vallen dari faktor usia seharusnya lebih menguasai bahasa Jawa. Namun ternyata kedewasaan seseorang yang sama-sama penutur bahasa ibu yaitu bahasa Jawa, tidak serta merta menjadikannya fasih. Perlu upaya lebih untuk memfasihkan diri dalam menuturkan bahasa Jawa. Ke depan, sebagai iconic pengguna bahasa Jawa untuk diterima generasi muda Indonesia, Via Vallen perlu lebih berlatih pengucapaan bahasa Jawa secara tepat. Agar bahasa Jawa ya berkembang dan tepat. Sangat dikhawatirkan jika tanpa melakukan pelatihan tersebut, bahasa Jawa yang dituturkan oleh Via Vallen kemudian dianggap penggemarnya sebagai bahasa baku. Hal yang semoga hal tersebut tidak terjadi.
Terakhir, selamat untuk Nella Kharisma atas kefasihan Bahasa Jawanya. Semoga dapat terus dipertahankan. Selamat juga kepada Via Vallen, semoga dapat segera memperbaiki kualitas kefasihan pengucapan bahasa Jawa yang digunakan.*